Advertisement
VIVAbola - Mantan pelatih Timnas Indonesia yang sekarang ditunjuk sebagai direktur teknik, Wim Rijsbergen, mengatakan hasil buruk yang ditelan 'Pasukan Merah-Putih' saat dibantai Bahrain 10-0 tidak terlalu mengejutkannya.
Pria berusia 60 tahun itu diturunkan dari posisi pelatih setelah menelan lima kekalahan dalam laga kualifikasi Grup E pra-Piala Dunia 2014, dan digeser oleh PSSI ke pos direktur teknik.
Dan menanggapi "skor mencurigakan" yang menghiasai semua tajuk utama berita olahraga internasional itu, Rijsbergen menilai hal tersebut hal yang lumrah karena dicoretnya pemain-pemain Indonesia Super League (ISL), karena bermain di liga yang dinilai PSSI sebagai break-away league.
"Hasil 10-0 itu tidak mengejutkan saya," ujar Rijsbergen kepada De Telegraaf. "Pemain terbaik di Indonesia bermain di kompetisi ilegal karena itu tidak bisa terpilih dalam skuad tim nasional." lanjutnya.
Wim juga mendukung langkah FIFA untuk melakukan investigasi lebih lanjut menyangkut skor mencolok yang sebenarnya bisa meloloskan Bahrain, jika Qatar gagal mengimbangi Iran.
"Biar mereka (melakukan investigasi) dan jika mereka menemukan sesuatu, mereka bisa langsung melakukan intervensi," nilai pria Belanda tersebut.
"Indonesia tidak bisa menyangkal ada sesuatu yang mencurigakan dan dalam masa lalu mereka memang di warnai oleh korupsi," lanjut Wim.
Pria berusia 60 tahun itu diturunkan dari posisi pelatih setelah menelan lima kekalahan dalam laga kualifikasi Grup E pra-Piala Dunia 2014, dan digeser oleh PSSI ke pos direktur teknik.
Dan menanggapi "skor mencurigakan" yang menghiasai semua tajuk utama berita olahraga internasional itu, Rijsbergen menilai hal tersebut hal yang lumrah karena dicoretnya pemain-pemain Indonesia Super League (ISL), karena bermain di liga yang dinilai PSSI sebagai break-away league.
"Hasil 10-0 itu tidak mengejutkan saya," ujar Rijsbergen kepada De Telegraaf. "Pemain terbaik di Indonesia bermain di kompetisi ilegal karena itu tidak bisa terpilih dalam skuad tim nasional." lanjutnya.
Wim juga mendukung langkah FIFA untuk melakukan investigasi lebih lanjut menyangkut skor mencolok yang sebenarnya bisa meloloskan Bahrain, jika Qatar gagal mengimbangi Iran.
"Biar mereka (melakukan investigasi) dan jika mereka menemukan sesuatu, mereka bisa langsung melakukan intervensi," nilai pria Belanda tersebut.
"Indonesia tidak bisa menyangkal ada sesuatu yang mencurigakan dan dalam masa lalu mereka memang di warnai oleh korupsi," lanjut Wim.
Saat ditangani Wim, Timnas Indonesia yang saat itu masih diperkuat pemain-pemain ISL macam Bambang Pamungkas, Ahmad Bustomi sampai Christian 'El Loco' Gonzales juga gagal mencuri satu poin pun setelah harus mengakui keunggulan Iran, Qatar dan Bahrain sehingga terperosok ke dasar klasemen Grup E.
Tinggalkan Coretan, Terima Kasih Kunjungannya Mas Bro dan Mbak Bray
EmoticonEmoticon